Translate

Rabu, 26 Maret 2025

Trik Cerdas Agar Alam Tidak Dirusak! Cuma Butuh Satu Kata!

 

Mari kita jujur, apa yang lebih ditakuti manusia? Makhluk gaib yang belum pernah terbukti keberadaannya, atau bencana nyata seperti longsor dan banjir yang datang gara-gara hutan habis dibabat? Jawabannya sudah jelas. Masyarakat lebih takut dengan sesuatu yang nggak mereka lihat daripada sesuatu yang jelas-jelas ada di depan mata.

Lihat saja. Banyak tempat yang dikeramatkan karena katanya "angker"—entah itu hutan, gunung, gua, atau laut tertentu. Dan hasilnya? Tidak ada satu pun yang berani sembarangan masuk atau merusak tempat tersebut. Kenapa? Karena manusia dungu lebih takut sama hantu daripada takut kehilangan alam yang menopang hidup mereka sendiri.

Sekarang kita lihat kasus sebaliknya. Begitu ada orang yang melihat hutan hijau dan asri, apa yang langsung terlintas di kepala mereka? "Wah, ini bisa jadi kebun sawit!" atau "Mantap nih buat vila dan resort!" dan seketika pohon-pohon tumbang, tanah mulai terkikis, air hujan nggak bisa terserap dengan baik, dan... BOOM! Longsor, banjir bandang, dan segala macam bencana lainnya datang menyapa. Padahal, kalau dipikir pakai otak yang waras, menjaga alam itu adalah langkah paling masuk akal. Tapi nyatanya? Orang-orang tetap lebih takut sama setan daripada takut sama bencana.

Sekarang bayangkan kalau setiap tempat penting yang harus dilindungi dikasih embel-embel "angker". Gua tempat mata air? Angker. Hutan lindung? Angker. Gunung dengan vegetasi yang harus dijaga? Super angker. Laut tempat ekosistem karang berkembang? Waduh, ada penunggunya. Tiba-tiba semua tempat jadi suci, keramat, nggak boleh diutak-atik. Ajaibnya, mendadak semua orang bisa menghormati alam karena takut diganggu makhluk tak kasat mata.

Jadi, kalau mau jaga lingkungan di negeri ini, jangan kasih edukasi soal pentingnya ekosistem. Itu terlalu canggih untuk otak mereka cerna. Cukup bilang aja, "Jangan ganggu tempat itu, angker!" Dijamin, aman sampai tujuh turunan.

Lucunya, konsep ini nggak bisa diterapkan ke dompet pejabat. Coba deh bilang, "Dana APBN itu angker lho!" Bisa-bisa malah hilang dicuri hantu tak bertanggung jawab. Eh, tunggu, itu mah bukan hantu, itu oknum.

 

AKU CINTA RUPIAH: Antara Nasionalisme dan Realitas Menyedihkan

Kita semua ingat lagu masa kecil yang mengajarkan untuk mencintai rupiah, mata uang kebanggaan Indonesia. Namun, apakah cinta saja cukup ket...