Translate

Minggu, 23 Maret 2025

Rampas Aset Koruptor? Kita Abaikan... Rampas Aset Warga? Kita Gass Kan!

 

Hidup di Indonesia itu lucu, ironis, dan kalau dipikir-pikir, menyedihkan setengah mampus. Pejabat korup, rakyat juga ikut korup dalam skala kecil. Dari yang maling uang rakyat triliunan sampai yang nyolong kardus Indomie pas truk terguling, semuanya punya mentalitas serupa: serakah, rakus, dan nggak tahu malu!

Beberapa waktu terakhir, kita sering lihat berita pejabat yang ketangkep basah korupsi. Duit yang digondol? Bukan recehan. Triliunan! Duit yang seharusnya buat bangun sekolah, rumah sakit, jalan, malah masuk ke kantong mereka. Lalu pas ketangkep? Paling cuma dipenjara bentar, asetnya masih aman, nanti keluar udah kaya lagi. Yang ada malah koruptor diperlakukan kayak seleb, pakai rompi oranye, senyum ke kamera, masuk penjara kelas VIP.

Warga tentu ngamuk, minta koruptor dimiskinkan total! Aset dirampas, uang dikembalikan ke negara, keluarga mereka jangan sampai enak-enakan menikmati hasil maling. Tapi apa yang terjadi? Pemerintah diem aja. RUU Perampasan Aset Koruptor? Jadi angin lalu. Kenapa? Karena mereka sendiri takut kalau giliran mereka yang kena! Korupsi di negeri ini bukan kerja satu-dua orang, ini udah sistematis, rapi, berjamaah. Yang ketangkep? Paling pion-pion kecil, sementara dalang besarnya tetap duduk nyaman di kursi kekuasaan.

TAPI, kalau giliran warga yang "korupsi kecil", misal nggak bayar pajak kendaraan 2 tahun aja, NEGARA LANGSUNG SIGAP! Kendaraan dihapus dari sistem, jadi bodong, terus kalau ketangkep? Disita, dirampas, digasak habis!

Lah, jadi logikanya gini:

  • Korupsi duit negara triliunan? Hukuman ringan, aset aman.
  • Telat bayar pajak motor? Kendaraan ilang, dianggap kriminal.

Rakyat dibuat jadi sapi perah, wajib bayar pajak, bayar ini-itu, tapi hasilnya? Jalan masih jeblog, rumah sakit penuh, pendidikan bobrok. Duit pajak yang katanya buat pembangunan malah masuk kantong pejabat!

Lucunya, kalau rakyat demo soal ini, pemerintah pura-pura bego. Katanya, "Pajak untuk pembangunan negara." Lah, pembangunan buat siapa? Buat pejabat biar bisa pelesiran ke luar negeri?

Hidup di negeri ini, maling kecil dihukum mati, maling besar dijadiin pejabat. Yang lebih tragis? Banyak rakyat yang masih manut-manut aja, seolah ini hal biasa.

Udah saatnya rakyat sadar. Kalau mereka bisa rampas aset rakyat cuma gara-gara pajak, kenapa aset koruptor masih aman sentosa?

Atau emang ini negeri udah dikuasai maling semua?

AKU CINTA RUPIAH: Antara Nasionalisme dan Realitas Menyedihkan

Kita semua ingat lagu masa kecil yang mengajarkan untuk mencintai rupiah, mata uang kebanggaan Indonesia. Namun, apakah cinta saja cukup ket...