Mau marah? Marahlah. Mau tersinggung? Silakan. Tapi sebelum ngamuk, baca dulu sampai habis.
Negeri ini bukan sekadar penghasil sumber daya alam, tapi juga penghasil budak modern. Nggak percaya? Lihatlah pola yang udah terbentuk dari dulu: pendidikan kacau, lapangan kerja minim, batasan usia kerja konyol, dan TKW yang disebut "pahlawan devisa". Semua ini bukan kebetulan, tapi sistem yang dibiarkan berjalan demi kepentingan segelintir orang di atas sana.
1. PENDIDIKAN: BIKIN PINTAR? NGGAK! BIKIN RAKYAT MUDAH DIKENDALIKAN? YA!
Sekolah di Indonesia itu ibarat bengkel pabrik yang tugasnya mencetak buruh, bukan menciptakan inovator. Dari kecil kita dicekoki bahwa nilai tinggi = masa depan cerah. Tapi realitanya?
- Lulusan baru nggak punya skill nyata kecuali hafalan yang nggak kepake.
- Nggak diajarin cara cari duit, cuma diajarin jadi karyawan yang baik.
- Wirausaha? Jangan mimpi! Sistem pendidikan nggak dirancang buat menciptakan entrepreneur, tapi buat nyiapin tenaga kerja murah.
Jadi, kalau masih heran kenapa banyak anak muda nganggur padahal ijazahnya segudang? Jawabannya sederhana: dari awal, mereka nggak disiapin buat sukses, cuma disiapin buat jadi kuli.
2. MAU KERJA? TAPI UMUR KAMU KEGANJANG!
Indonesia adalah negara unik. Di bawah 25 tahun ditolak karena kurang pengalaman, di atas 30 ditolak karena "kebanyakan pengalaman". Lah, trus yang ideal itu umur berapa? 27 tahun 3 bulan 12 hari? Anjing emang.
Batasan usia kerja ini bukan cuma absurd, tapi memperparah pengangguran. Akhirnya apa? Rakyat nggak punya pilihan selain:
- Ambil kerjaan apa pun yang ada, sekalipun nggak sesuai dengan pendidikannya.
- Jadi buruh kasar di luar negeri, asal ada duit.
Sistem ini nggak ngasih ruang buat rakyat berkembang. Kalau lo bukan anak orang kaya, ya siap-siap aja jadi mesin kerja sampai pensiun (kalau sempat).
3. "PAHLAWAN DEVISA NEGARA"? SEBENARNYA BUDAK YANG DIEKSPOR!
Setiap tahun, ratusan ribu tenaga kerja Indonesia (TKI/TKW) dikirim ke luar negeri. Kata pemerintah? Mereka "pahlawan devisa." Kata realita? Mereka adalah korban dari sistem yang gagal.
Kenapa banyak orang mau jadi TKW? Bukan karena mereka mau, tapi karena mereka nggak punya pilihan. Pekerjaan di dalam negeri nggak ada, sementara di luar negeri ada gaji lebih besar meskipun harus kerja kayak budak.
Yang lebih bangsat, setelah mereka kerja mati-matian:
- Banyak yang kehilangan kontak dengan keluarga, bahkan nggak bisa pulang.
- Paspor ditahan, diperlakukan kayak budak.
- Ada yang kabur dan malah dijadikan PSK atau istri simpanan bos mesum.
Pemerintah tahu ini? Tahu dong! Tapi mereka tutup mata, karena duit kiriman TKW itu gede banget buat negara. Bukannya nyediain lapangan kerja yang layak di dalam negeri, malah bangga ekspor rakyat buat jadi pekerja rendahan di luar negeri.
4. KESIMPULAN: NEGARA INI NGGAK GAGAL, CUMA SENGAJA GAK MAU BENER!
Kalau dilihat satu per satu, mungkin ini cuma "masalah ekonomi biasa". Tapi kalau dirangkai? Ini bukan kegagalan, tapi pembiaran yang disengaja.
- Pendidikan sengaja dibikin lemah supaya rakyat nggak pinter-pinter amat.
- Lowongan kerja terbatas supaya rakyat tetap nurut dan nggak bisa milih-milih kerjaan.
- TKW diekspor dan dibilang "pahlawan" padahal mereka kerja mati-matian karena nggak ada opsi lain.
Jadi, kalau lo masih mikir "kenapa hidup di Indonesia berat?" Jawabannya simpel: Karena negara ini lebih suka lo jadi buruh daripada jadi bos.
Buat yang tersinggung? Bagus, berarti lo masih punya akal sehat. Tapi kalau baca ini terus ketawa-ketawa aja? Selamat, lo bagian dari masalahnya. 🤡