Translate

Minggu, 15 Juni 2025

AKU CINTA RUPIAH: Antara Nasionalisme dan Realitas Menyedihkan

Kita semua ingat lagu masa kecil yang mengajarkan untuk mencintai rupiah, mata uang kebanggaan Indonesia. Namun, apakah cinta saja cukup ketika realitas menunjukkan bahwa rupiah semakin terpuruk di kancah internasional?

Rupiah: Mata Uang yang Terus Tergerus

Per Maret 2025, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mencapai Rp16.587 per dolar. citeturn0search1 Bandingkan dengan ringgit Malaysia yang hanya sekitar 4,2 ringgit per dolar AS. Artinya, Rp1.000.000 setara dengan sekitar 250 ringgit. Ironis, mengingat Indonesia kaya akan sumber daya alam seperti minyak mentah, kelapa sawit, batu bara, dan emas. Namun, kekayaan tersebut tidak tercermin dalam kekuatan mata uang kita.

Redenominasi: Solusi atau Ilusi?

Beberapa pihak mengusulkan redenominasi, yaitu menghapus tiga nol di belakang rupiah. Secara nominal, Rp1.000 menjadi Rp1. Namun, apakah ini akan meningkatkan nilai rupiah di mata dunia? Tentu tidak. Redenominasi hanya mempermudah transaksi, bukan meningkatkan daya beli atau memperkuat posisi rupiah di pasar global.

Mencari Penghasilan dalam Mata Uang Asing: Pilihan Realistis

Sebagai warga negara, kita diwajibkan menggunakan rupiah dalam transaksi domestik. Namun, jika ingin meningkatkan kesejahteraan, mencari penghasilan dalam mata uang asing menjadi pilihan yang masuk akal. Di luar negeri, banyak pekerjaan yang dibayar per jam dengan upah yang signifikan. Misalnya, di Australia, upah minimum nasional pada tahun 2020-2021 adalah $20,3 per jam. citeturn0search18 Sementara di Indonesia, sistem upah per jam masih jarang diterapkan, dan gaji bulanan seringkali tidak mencukupi kebutuhan hidup.

Mengapa Gaji di Luar Negeri Lebih Tinggi?

Beberapa faktor yang menyebabkan gaji di luar negeri lebih tinggi antara lain:

  1. Biaya Hidup yang Tinggi: Negara dengan biaya hidup tinggi cenderung menawarkan gaji yang lebih besar untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dasar warganya. citeturn0search6

  2. Produktivitas dan Kemajuan Industri: Negara maju memiliki sektor industri dan jasa yang berkembang pesat, sehingga mampu memberikan upah yang lebih tinggi kepada pekerjanya. citeturn0search12

  3. Sistem Pengupahan yang Transparan: Banyak negara maju menerapkan sistem upah per jam yang jelas dan adil, berbeda dengan Indonesia yang masih bergantung pada sistem upah bulanan dengan berbagai keterbatasan.

Kesimpulan: Cinta Saja Tidak Cukup

Mencintai rupiah adalah bentuk nasionalisme yang patut diapresiasi. Namun, cinta saja tidak cukup jika tidak diiringi dengan upaya nyata untuk memperkuat nilai mata uang dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pemerintah perlu mengambil langkah konkret untuk memperbaiki ekonomi, sementara individu harus realistis dalam mencari peluang yang dapat meningkatkan taraf hidup mereka, meskipun itu berarti mencari penghasilan dalam mata uang asing.

AKU CINTA RUPIAH: Antara Nasionalisme dan Realitas Menyedihkan

Kita semua ingat lagu masa kecil yang mengajarkan untuk mencintai rupiah, mata uang kebanggaan Indonesia. Namun, apakah cinta saja cukup ket...